Minggu, 20 Mei 2012

Ku (Tak) Tau yang Ku Mau

0

"If you can’t find what you want to do, then do what you can see to do now.
Nobody finds what they want immediately, but if you waste your time because of that, you'll never find anything."
Mary, Harvest Moon Back to Nature
***

Pagi sahabat. Pernah g kalian bangun kesiangan, ngucek-ngucek mata, buang aer sekalian wudhu, sholat dhuha pake doa qunut (alias subuhan), liat jadwal yang ternyata masih gitu-gitu z g ada yang penting, bingung mau ngapain lagi, ujung-ujungnya malah tidur lagi dehhh. Pasti pernah ya? Ngaku aja lah.. Apalagi anak-anak kosan yang jauh dari mata bo-nyokap.

Errr, saya bukannya nyalahin lo ya, tapi kalo kalian pernah atau malah sering gitu berarti MASALAH banget. Karena menurut pengalaman saya, pagi adalah waktu paling efektif dan efisien untuk mengerjakan apapun. Contoh gampangnya ngerjain PR  z deh, pagi tu paling enak, karena otak kita masih seger dan plong, jadi ide-idenya gampang keluar. Beda lagi kalo ngerjainnya siang-siang, mana panas, bete habis dimarahin guru killer lagi. Apalagi malem, mata udah ngantuk, lampu murahannya juga udah sekarat, lama-lama ketiduran juga. Pada akhirnya hanya deadline yang bisa mengalahkan itu semua. Haha

Sebenarnya kalo mau dianalisis, penyebab utama penyakit bangun-tidur-tidur-lagi yang udah dilagukan secara nasional oleh Mbah Surip ini adalah karena kita bingung mau ngapain, g punya tujuan, g punya cita-cita. Tipe-tipe yang sukanya go with the flow, atau bahasa kasarnya PASRAHAN. Aslinya go with the flow itu g salah sih, tapi seringkali mengakibatkan pengangguran berlebihan saat flow-nya lagi mandek. Bener kan?

Makanya punya cita-cita itu penting, walaupun memilih cita-cita itu emank g gampang. Kita yang udah beranjak dewasa ini beda ama anak esde yang tinggal comot, mau jadi presiden lah, astronot lah, putri dan pangeran lah, atau yang parah pengennya jadi doraemon. Karena umur kita ni udah mulai mikir, mungkin g ya gue jadi presiden, astronot, putri-pangeran, atau doraemon? Saya sendiri juga masih bingung nih nanti maunya jadi apa. Jadi inget ceramahnya Jessica di film Eclipse nihh..

***
When we were five, they asked us what we wanted to be when we grew up. Our answers were things like astronaut, president, or in my case, a princess.
When we were ten, they asked again, and we answered, rock star, cowboy, or in my case, a gold medalist.
But now that we've grown up they want a serious answer. Well, how about this... Who the hell knows?
This isn't the time to make hard and fast decisions, this is the time to make mistakes.
Take the wrong train and get stuck somewhere. Fall in love, a lot. Major in philosophy, because there's no way to make a career out of that. Change your mind, and change it again, because nothing is permanent.
So, make as many mistakes as you can. That way, someday, when they ask what we wanna be, we won't have to guess, we'll know.
***

Jadi gimana solusinya nih? Ya udah go with the flow aja, ikutin aja arusnya, tapi jangan sampe kita ikut berhenti saat arusnya berhenti, dayung sendiri donk biar kapalmu terus melaju walaupun tanpa arus. Kerjakan apa yang ada, bermanfaat buatmu dan-apalagi buat orang lain. Jadi walaupun dermaga tujuanmu masih abstrak dan geje, dengan terus mendayung dan mendayung suatu saat pasti ketemu ujunganya. Kalo kamu berhenti kapan nyampenya coba?

“g ada orang yang langsung ketemu dengan apa yang dia mau, tapi kalo kamu buang waktumu stuck disitu ya g bakalan nemu apa-apa”

Begitulah kata Mary dalam game Harvest Moon Back to Nature, versi konsol PS One yang booming waktu masih SD dulu, sekarang mungkin konsol ini udah tenggelam puluhan konsol modern dengan teknologi grafik yang jauh lebih advance. Saya sendiri udah g punya konsolnya, katanya ibu udah dikasih ke adek sepupu gitu. Sekarang emulator lah yang jadi solusi. G ada konsol, laptop pun jadi.

Well, tunggu apa lagi? Tuh liat ada bungkus permen geje di jalan, buangin ke tempatnya yang bener deh. :D

Read more

Jumat, 27 April 2012

Catatan singkat tentang KEPEMIMPINAN

0

"If the king doesn’t move, the rest won’t follow."
Lelouch Vi Britania - Code Geass, Lelouch of The Rebellion, Episode 1: The Day The Demon Prince was Born.
***

Pagi sobat. Siapa seneng main catur? Suka g suka pasti kita pernah denger apa yang namanya catur. Biasanya sih yang suka itu karena dia pinter mainnya n sering menang, sedangkan yang g suka itu berarti sering kalahan atau malah g bisa main sama sekali. Bener g tuh?

Anyway, catur adalah salah satu game terbaik di dunia, karena ia mengajak kita berpikir seserius mungkin untuk mengalahkan lawan. Saking hebatnya, bahkan dikatakan oleh Asuma Sensei di komik Naruto bahwa shougi (catur Jepang) pada masa lalu merupakan media bagi ahli taktik untuk merencanakan strategi perang mereka. Jadi, seandainya para master catur dunia saat ini mau, mungkin mereka bisa menaklukkan dunia #ngimpi. Hahaha

Quote diatas adalah salah satu filosofi catur yang menurut saya, sangat keren untuk diaplikasikan dalam kehidupan kita. Apalagi jika kita memiliki posisi sebagai pemimpin, ya pemimpin keluarga lah, pemimpin suatu organisasi lah, atau minimal pemimpin diri kita sendiri. Buat presiden SBY yang tercinta dan akhir-akhir ini sering galau juga boleh kok.

Pemimpin itu tugasnya bukan cuma ngomando doank, nyuruh sana-nyuruh sini sambil pegang senapan buat nembakin siapa yang membangkang. G bisa gitu coy. Pemimpin itu juga harus menjadi SURI TAULADAN bagi bawahannya. Artinya, pemimpin lah yang bergerak duluan, baru boleh nyuruh-nyuruh.

Selain itu, ada dua filosofi kepemimpinan lainnya yang rada bagus juga nih.

“If the king move alone, the rest can’t protect”. Jika seorang pemimpin terlalu EGOIS dan SOMBONG, menganggap dirinya mampu menyelesaikan semua sendiri, tidak mengindahkan suara bidak A dan suara bidak B yang bermaksud melindunginya, maka ia akan mati percuma. Ingat, organisasi adalah milik banyak orang, bukan milik anda sendiri, hargailah anggota anda, rangkul lah sebaik-baiknya, dan dengarkan suara mereka.

Satu lagi nih:: “If the king kick his own pawn, the rest will rebel”. Apabila pemimpin MENENDANG bawahannya sendiri, semua akan berontak. Maka pimpin lah anggota kalian dengan wibawa, bukan otoritas.

Jadi pemimpin emang g gampang, tapi udah takdir kali ya, semua orang pasti jadi pemimpin. Kita yang masih remaja mimpin diri sendiri, ibu mimpin anaknya, ayah mimpin keluarganya, pak kades mimpin kampungnya, pak gub mimpin daerah, pak pres mimpin negaranya, DST lah pokoknya. Suka g suka, kita harus bisa memimpin. Makanya belajarlah, biar bawahanmu dan dirimu sendiri g menderita akibat kepemimpinanmu.

Dan terkhusus buat semua sahabat saya yang sekarang memimpin. Selamat berjuang kawan, kami pasti akan selalu mendukungmu!!!

Read more

Rabu, 25 April 2012

Catatan Singkat Tentang SEMANGAT HIDUP

0

What doctors can do is only to reach out to patiens who want to stand up. The will to stand up is from the patient himself.

Asada Ryutaro, Iryu (a.k.a. Team medical Dragon) Karte 08
***

Met sore sobat. Curhat dikit ya.. Beberapa waktu yang lalu saya nonton Iryu, versi sinetron dari komik berjudul Team Medical Dragon yang sudah saya baca beberapa tahun lalu. Entah kenapa melihat perjuangan para dokter menyelamatkan nyawa pasien, serta perjuangan pasien melawan penyakitnya, membuat air mata tanpa terasa menetes dengan sendirinya. Menurut survey, jarang-jarang lo cowok nangis, apalagi cuma gara-gara sinetron, tapi g tau juga kenapa kok kemaren tanggul di mata saya g kuat menahan serbuan tsunami di belakangnya. Ngalah-ngalahin lumpur Lapindo nih. Hahaha

Di sela-sela nonton itulah saya teringat sms salah seorang teman yang isinya juga curhat. Ceritanya dia ini lagi ada masalah berat, SANGAT berat, sampe-sampe dia ngerasa pengen mati aja, g sanggup mengangkat beban seberat ini. Ya Tuhan.. Berikanlah kami kemudahan untuk mengatasi segala cobaan yang Engkau berikan. Aminnn... Makasih ya udah dengerin curhat saya. :)

Anyway, beginilah warna-warni dunia. Disana ada banyak orang yang berjuang keras untuk hidup, sedangkan di bagian bumi yang lain malah ada yang ingin membuangnya.

Quote kali ini mengajarkan betapa pentingnya hidup itu. Para dokter luar biasa yang hidup dalam film tersebut akan berjuang sekuat tenaga menyelamatkan pasiennya selama masih ada harapan, sekecil apapun itu. Namun semangat hidup dan hasrat akan kesembuhan berasal dari pasien itu sendiri. Saya pernah denger ada penelitian yang berhasil membuktikan bahwa keinginan kuat pasien untuk sembuh berpengaruh besar terhadap proses pengobatan yang dijalaninya. Coba pikir deh, gimana dokter bisa bantu kalo kamunya sendiri udah nyerah berjuang melawan penyakit itu?

Di kehidupan nyata, sebenarnya teman, bo-nyokap, adek-kakak, DLL adalah sosok dokter yang mampu membantumu mengatasi masalah apapun. Tapi kalo kamunya sendiri udah nyerah dan lebih memilih lari ketimbang menghadapi segalanya, ya udah... bye-bye aja deh.

Cobalah sekali-kali kalian pergi ke rumah sakit, liatin mereka yang berjuang habis-habisan melawan penyakitnya. Kali aja dengan begitu timbul kesadaran dalam diri kita mengenai pentingnya hidup ini. Bukannya nikmat sehat terasa karena ada sakit, dan nikmat hidup terasa karena ada kematian kan?

Jangan mau donk ikut-ikutan adat harakiri Jepang, salah dikit aja langsung bunuh diri. Padahal kalo kamu terus hidup, suatu hari pasti kesalahan itu bisa diperbaiki.

So, hargailah hidupmu, dan hargailah Tuhanmu yang udah baik hati ngasih kehidupan itu. Cepetan sana sholat yang banyak. :D

Read more

Catatan Singkat tentang BAKAT

1

Ever since I lost my studying talent, my comprehension has gone down. For something I would’ve understood the first time, I now need one hundred times to understand. But, if I study one hundred times more I should make it.
If you don’t have the talent you work hard to make up for it, and that’ll do.

Ueki – The Law of Ueki, Episode 04: Tha Law of Martial Arts
***

Salam kangen sobat. “Life is never flat” kata Agnes Monica dalam iklan Chitato beberapa tahun yang lalu, hidup itu nggak ada yang luruuuuus aja, pasti ada tikungan tajam di sana-sini. Cobalah sekali-sekali kalian menyusuri jalan-jalan beraspal di gunung yang menanjak-menurun dan penuh tikungan (dan kadang-kadang menyebabkan kecelakaan #pengalaman coy), tapi justru menyajikan pemandangan yang luar biasa Subhanallah-nya. Jadi jangan takut jika suatu hari ada satu-dua problem dalam hidupmu, karena bisa jadi masalah tersebut justru akan membawamu kepada kenikmatan yang tidak akan tergantikan oleh apapun. :)

Salah satu bentuk masalah yang seringkali dirasakan oleh manusia-manusia labil yang masih dalam masa pencarian jadi diri (jarene seh) alias remaja, atau siapapun lah tuek-muda juga boleh, yaitu disaat kita merasa g punya bakat buat melakukan sesuatu.

Misalnya ni ya, kamu aslinya suka nyanyi n pengeeen banget ikut Indonesian Idol. Kali aja hoki dipilih sama Agnes-Dhani-Anang yang kebetulan lagi baik hati #ngimpi. Tapi apa daya kok rasa-rasanya suara serak-serak becek n mulutnya bau jigong. Akhirnya kamu jadi pesimis duluan n g jadi ikut audisi deh... Sayang banget ya, padahal mungkin aja hoki beneran lo. :P

Anyway, emang sich aslinya manusia itu diciptakan berbeda-beda. Aku bakat nulis, kamu bakat baca. Aku bakat masak, kamu bakat makan. Aku bakat nyanyi, kamu bakat dengerin #prettt hahaha. Pokoknya intinya bakat kita beda-beda gitu deh, tapi bukan berarti klo kita g punya bakat terus kita g bisa melakukannya sama sekali kan?

Nah, dalam quote diatas, Ueki yang hidupnya di alam khayalannya Tsubasa Fukuchi itu ngajarin kita semua, bahwa ketiadaan bakat bukanlah akhir dari segalanya. Kasian lo dia, padahal dulunya puiiinter, cukup sekali belajar langsung paham segalanya. Tapi sejak kehilangan “bakat belajar”nya dia harus belajar ratusan kali baru ngerti ni pelajaran maksudnya apa. Namun justru ia menjalaninya dengan senang hati.

Kita yang hidup di alam nyata juga harus gitu donk. Walaupun kita g punya bakat, kita masih bisa menutupinya dengan hal lain. Kalo memang suara kamu udah jelek dari sononya, ya cari lah ciri khas yang bisa menutupinya, karena justru penyanyi yang survive itu adalah mereka yang punya ciri khas dan karakter yang beda dari yang lain. Liat aja boy-girlband yang suaranya pas-pasan gitu, tapi karena ada ciri khas berupa tarian K-Pop atau apapun namanya itu lah, mereka ya masih bisa eksis kok di blantika musik Indonesia.

So, tunggu apa lagi? Cepetan lari sana, kejar mimpimu!!! :D

Read more

Senin, 28 November 2011

Catatan Tentang NYUCI BAJU

2

 
Hari itu, sabtu 26 Nopember 2011, udah lebih seminggu aku g nyuci baju, udah numpuk-numpuk n g enak buat diliat ataupun dicium. Maklum lah coy, udah lumrah di kalangan mahasiswa laki-laki disini kalo kuantitas baju bersihnya belum sampai ke taraf “habis” atau “tinggal satu” pasti agenda mencuci tidak akan masuk dalam jadwal hariannya. G usah protes ya bos, biar cucian kita banyak, penampilan ancur, wajah berminyak, yang penting tetep BAIK HATI, SUKA MENOLONG, dan TIDAK SOMBONG. Hahaha

So, berhubung keadaan baju bersihku juga udah dalam kondisi darurat, akhirnya dengan berat hati agenda mencuci pun dimasukkan dalam hari libur-santai TSB. Sumpah g asik banget, total cucian gue 20 biji coy, emang g sebanyak total cucian di rumah yang dibantu mesin cuci seh, tapi ya capek bin teler juga manual gini. Ckckck

Sambil nyuci, gue merenung (haha, percaya g loe?) tentang masa-masa hijrah ku dari rumah bo-nyok yang rasanya udah lamaaaaaa bangeeeetttt. Jadi kalo dihitung-hitung sejak awal aku mondok sampe sekarang kuliah semester tua ini, ternyata udah hampir 10 tahun aku nyuci sendiri dipotong masa pulang. Hahaha

Lalu teringat daku pada waktu masih kelas 1 MTS dulu, waktu masih cengeng, suka nangis di pojokan karena kangen nyokap, n baru belajar nyuci. Beberapa bulan pasca pelepasan diriku di pondok nan jauhhhh dari rumah itu aku dijenguk untuk pertama kalinya. Saat itu aku lagi nyuci di komplek jemuran, n karena ane g dateng-dateng setelah berkali-kali dipanggil qism dhiyafah, akhirnya ortu nyusul ke jemuran, ngeliatin aku nyuci sambil tersenyum, aku juga tersenyum, senyuman bangga, anakmu udah bisa nyuci sendiri mak. Wkwkwk

Begitulah orang tua kita kawan, mereka sangat bangga karena prestasi apapun yang kita capai, sekecil apapun itu. Urut aja dari waktu kita kecil, pertama kali jalan, pertama kali ngomong, bisa baca, bisa nulis, bisa belajar, jadi bintang kelas, mulai mandiri, NYUCI SENDIRI, mandi sendiri, dan semua-semua yang meningkatkan level kita di mata mereka selalu membuat mereka bangga.

Kebanggaan orang tua itulah yang melahirkan kebahagiaan dan kedamaian buat mereka, dan itulah tujuan final kita sebagai anak. Kita nggak mungkin bisa ngebales semua jasa mereka yang udah nyuapin, gonta-ganti popok, ngasih duit buat jajan, beliin PS sebagai hadiah naik kelas, bikinin teh dan gorengan lengkap di pagi hari, DSB yang udah menjadi daging dan darah di tubuh kita ini. Solisinya ya bikin mereka bangga, cuma itu...

Nah, sekarang kita udah gede coy, hal apa lagi yang bisa kita lakukan untuk membuat mereka bangga? Monggo dijawab sendiri-sendiri ya.... ^_^

Read more

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting