Jumat, 01 Maret 2013

An Extraordinary Diary

0



 My First Writing / 2 January 2010

Dear diary
It was just yesterday I bought this thing. Actually, I am really confuse how to write in a diary at first. Am I suppose to refer it by “you” as a second person like the girls always do or just ignore that and write whatever my heart wish. Well, I ended up choosing the second one thought. It’s just weird for the boys like me to have such thing, don’t you think? But I hope this will make my day more and more interesting. At least not like usual. Everyday just an ordinary day and nothing special at all. Even this new year doesn’t seem so fun. Geez…

Well, I suppose I must introduce myself first. My name is Leon. Great name, isn’t it? And I’m sure just by hearing my name you should’ve known that I’m a boy, and I have a diary (sigh..). Please never tell my friends about this. They sure will laugh like hell if they know about this!!! Just keep it as a greatest secret of mine, ok?

The reason I decided to have this girly thing is because I wanted anything become special. Not like the old days when everything just an ordinary thing. It’s really boring to see everything again and again and nothing’s new. When I stucked at this, some old man said (actually, he is MY old man) that nothing’s gonna change if I don’t cha nge it myself, and you should change things from the smallest one. So I bought this so I can write what I’ve changed the other day. I hope this gonna work well.

Oh, I forgot to tell you something. I’m eighteen years old. :P

Carcrash / 20 January 2010

Writing this really takes me a lot of pain. How can I write well if my whole body covered in bandages? Even my fingers cannot escape from it (sigh..). Well, it can’t be help. It’s lucky I am still alive because of that cruel crash, after all. Here is the story…

Remember when I told you about changing the smallest thing? I tried to do it. First I tried to change the way I dress. I began to wear fancy shirts, fancy shoes, fancy hat, anything fancy that can make me cool. It sucked me a lot of money but that’s worth it. All the girls seemed to have hot eyes on me. That made me feel kinda happy cause usually girls don’t seem like that.

Then, An unpredicted accident occured. I tried to change the way I drive, I start by hitting the road on 100 kmph so I can attract more of those girls (bad though). Suddenly a (damn) huge van appeared and everything became dark. When I woke up my body’s already full of bandages. The doctor said I’ve been asleep for a full two weeks. That’s crazy. I can’t imagine the way I crushed according to these damages. They said my bike flied ten seconds in the air and I flied five seconds more. That’s really really crazy. How could they counted that anyway???

Whatever happens, now I realize that make changes is not just make changes. You should think the thing you change and do it for positive purpose. Unless you want to be like me. Hahaha, Ow ow ow, my back hurts!!!

I’m Finally Recovered / 31 April 2010

It’s been a while since I last wrote. It’s because my wounds halted me from writing. The last time I wrote my wounds got worst and gave me pain like hell. Now I’ve already recovered so I can write again. Thank God… :) :) :)

These days I go to the college. I’ve got an idea here. Why don’t I change the way I study so I can have greater exam result than before? First thing first, I should know the things I need to make my result grows. Here is the list as the professor said:
1) Mid-Exam result
2) Final-Exam result
3) Presenting
4) Daily Activity

Wait, what’s that? Daily activity? Man, that’s hard! Everyone know well that I’m a stupid boring student who doesn’t have any guts to talk in front of the class. What should I do? Can I change this?

After The Exam / 5 July 2010

Man, I am really in a bad mood today.  I know I won’t get any great improvement in my exam result but I never though it became this bad. I must know what’s cause this.

First, I know my injuries after car accident will have some side-effect at my presenting value. You know I can’t attend the class more than a month. That really knocked my index down.

Second, I’ve answered all the exam questions the best I can do. But of course because unattending the class in a whole month makes me lost a lot of knowledge. I’m left behind by my friends. I should’ve study it myself before.  Ugh!!!!

Third, like I said before I’m a loser guy. I don’t have any guts to raise my daily activity’s value by questioning. Agh!!! How stupid I am!!! Loser!!! Loser!!! Loser!!! Loser!!! Loser!!! Loser!!! Loser!!! Loser!!! Loser!!! Loser!!! Loser!!! Loser!!! Loser!!! Loser!!!

This must be my motivation to keep moving onward, to keep moving forward, to keep moving upward!!!

The Day I… Mocked to dead / 9 July 2010

Dear diary…
After six months with you I feel that I’ve changed a bit. Thanks to every accident I write, I now can understand how to turn things right. To make everything not just an ordinary thing. At least there are two important points here. First, you should change things based on positive purpose. Second, you should have guts to change. Looks like I can be called “wise” now. Hahaha

These days I tried to become a more kind-sweet boy. You know, helping around. I helped my father to cut the grass, I helped my mother to prepare the dishes, I helped my little sister with her homeworks. That’s fun. My family seems happy too. Happiness makes  the day fun. At least that’s what I can learn.

But, there is one sad thing that I must tell you right now. Yesterday my friends found out that I have a diary. It was when I accidently left my bag at the class. Ashley picked up the bag and then she said something fallen. Well, it’s you. They read you and then they mocked me to dead. :( :( :(

Read more

Senin, 15 Oktober 2012

Friend

0


"Those who break rules and codes are called garbage. But, those who don’t cherish their friends are worst than that."
"Mereka yang tidak mengikuti aturan disebut sampah. Namun, orang-orang yang tidak menghargai sahabat mereka jauh lebih rendah dari sampah."
(Kakashi, Naruto episode 005)


Sahabat, kawan, rekan. Secara bahasa mungkin ia hanyalah satu kata singkat yang terdiri dari beberapa huruf saja. Namun di dalam kehidupan nyata, kata kecil tersebut mampu menghasilkan milyaran kata yang tak akan mungkin dihitung jumlahnya. Tidak percaya? Coba saja tulis atau ceritakan semua sejarah kehidupan hidup anda bersama sahabat-sahabat anda. Entah berapa ribu jam, atau berapa ribu halaman, barulah cerita dan tulisan anda selesai. Bahkan, selama anda bercerita dan menulis itu pun akan ada kisah-kisah baru yang bermunculan bersama mereka. Benar, sahabat itu tidak ada habisnya.

Secara istilah, banyak yang mendefinisikan sahabat itu sebagai seseorang yang konsisten menemanimu, baik saat suka maupun duka. Pendapat ini sangat bagus, namun pengertian tersebut kesannya seakan-akan kita MEMAKSA orang lain untuk menjadi sempurna terlebih dahulu sebelum kita akui sebagai sahabat. Alangkah egoisnya jika kita menuntut demikian, sedangkan yang membutuhkan sahabat adalah diri kita sendiri.

Bagi saya pribadi, hubungan persahabatan itu layaknya sebuah karma antara dua orang. Misalnya A dan B, jika A menemani B dikala B sedang berduka, maka B akan melakukannya pula ketika A yang berduka. Begitu pula yang terjadi dalam keadaan suka cita. Oleh karena itu, apabila kita menginginkan seorang sahabat yang senantiasa ada disaat senang ataupun susah, selalulah ada untuknya disaat senang dan susahnya. Gampang kan?

Selanjutnya, hargailah semuanya, baik calon sahabat, baru sahabat, sedang sahabat, lama sahabat, mantan sahabat, dan sahabat-sahabat lainnya. Sebab, jika sahabat sendiri pun tidak kita hargai, siapa lagi di dunia ini yang bisa kita hargai? Apabila itu sampai terjadi, maka saat itulah kita menjadi sesuatu yang jauh lebih rendah dari SAMPAH.

Demikianlah uniknya karma persahabatan. Tanpa adanya respect kepada orang lain, tidak akan ada respect orang lain kepada kita, dan tanpa respect orang lain, kita akan menjadi sampah masyarakat karena tidak dianggap. Mau? xD

Read more

Complain

0


"In this world, those who aren’t skilled enough tend to complain more."
"Di dunia ini, mereka yang berkemampuan rendah cenderung untuk mengeluh lebih banyak dari yang lain."
(Kakashi, Naruto episode 004)


Ada banyak sekali sifat-sifat alamiah yang menempel pada manusia. Sebagiannya baik, dan sebagian lagi buruk. Tuhan menciptakan sifat-sifat buruk tersebut untuk menguji manusia, apakah ia memilih untuk menyatu di dalam kebaikan, ataukah malah menceburkan dirinya dalam lautan keburukan yang hitam.

Sebagian menyalahkan Tuhan, mengapa Tuhan menciptakan keburukan, mengapa Ia tidak menciptakan yang baik-baik saja. Saya rasa itu pertanyaan yang sangat salah, karena seharusnya manusia bertanya kepada dirinya sendiri, kok mau-maunya ia memilih yang buruk. We are free to choose, dan bukankah mereka sendiri yang memilih untuk berkecimpung dalam keburukan tersebut?

Well, I’m not in a position to judge others anyway, so.. Salah satu sifat buruk-alamiah manusia adalah, ia suka mengeluh, kita suka mengeluh. Mengeluh itu definisi gampangnya yaitu, jika tertimpa suatu masalah atau berhadapan dengan suatu ujian, alih-alih menyelesaikannya, kita malah bertanya: “Kok gini sih? Gitu sih? Damn!”, dan sejenisnya.

Kakashi bilang, manusia cenderung mengeluh karena kekurang-mampuannya mengatasi masalah atau ujian yang ia hadapi. Namun kali ini saya berbeda pendapat. Menurut saya, mengeluhnya manusia cuma disebabkan oleh asumsinya saja, bahwa ia tidak mampu mengatasi masalah atau ujian tersebut. Padahal
Tuhan sudah berjanji, bahwa manusia tidak akan diuji diluar batas kemampuannya.

Lantas, bagaimana cara menghindari, atau meminimalisir sifat buruk ini? Gampang, cukup satu kata: SYUKUR.

Percayalah, di luar sana masih banyak yang lebih sial dari anda. Hari ini anda tidak bisa makan? Well, di luar sana ada jutaan orang yang hidup berhari-hari tanpa makan. Anda pusing mengerjakan tugas sekolah? Lihat, ada jutaan anak disana menangis karena tidak punya uang untuk sekolah.

So, jika sudah begini, apa lagi yang bisa kita keluhkan? :)

Read more

Loneliness

0


"The loneliness, It’s something worse than getting scolded by parents."
"Kesepian itu jauh lebih buruk dari sekedar dimarahi orang tuamu."
(Sasuke, Naruto Episode 003)


Greetings folks. Ada satu hal yang tak terhindarkan dari kehidupan kita sebagai manusia, yaitu bahwa kita merupakan makhluk sosial yang tidak mampu hidup seorang diri. Anda pernah belajar sosiologi? Tentu anda pernah membaca ini, karena konsep manusia sebagai makhluk sosial tersebut adalah pintu pertama dalam memahami ilmu sosiologi.

We need each other, not only to survive, but also to live. Manusia saling membutuhkan satu sama lain bukan cuma karena mereka tidak bisa menyediakan segala kebutuhan jasmaninya sendiri, namun juga karena hanya bersama orang lain lah kita bisa benar-benar hidup. Kasih sayang, cinta, kekeluargaan, atau bahkan perasaan benci sekalipun tidak akan ada tanpa pihak kedua dan ketiga. Those are the things that make a live worth living.

Dengan kenyataan seperti ini, maka pasti susah membayangkan apa jadinya jika kita hidup dalam sepi dan kesendirian. Bagaimana tidak? Sedangkan kebanyakan dari kita selama ini senantiasa hidup di sekeliling orang lain.  Namun setidaknya kita bisa merasakannya lewat Sasuke ataupun Naruto. They completely understand what lonely is. Oleh karena itulah mereka begitu menghargai hubungan yang berhasil mereka bangun bersama orang lain.

Jadi kawan, sebelum kita lupa dan terlambat, mari kita jaga sekuat-kuatnya semua hubungan yang telah kita bangun dengan orang lain. Because loneliness is HELL.

Read more

Hard Work and Guts

0


"Banyak cara yang dikatakan dapat membawa kepada kesempurnaan, namun sebenarnya intinya hanya satu:: kerja keras dan ketekunan."
(Naruto Episode 2)


Kali ini Naruto lagi, siapa sangka tokoh fiksi yang seringkali dikritik karena bentuknya yang adiktif dan katanya telah membuat ribuan anak-anak (dan orang dewasa) membuang waktunya sia-sia di depan TV ini, dari sisi yang lain ternyata mampu menjadi guru kita. Ia mengajarkan tentang arti kehidupan, sikap pantang menyerah, tanggung jawab, pengorbanan, dan masih banyak lagi. Arigato Kishimoto-sensei, I really-really love Naruto after all. ^_^

Benar! Jalan menuju kesuksesan itu banyak, sangat banyak. Kita boleh mengambil jalan A, B, atau C, hingga Z. Semuanya bisa mengantarkan kepada kesuksesan. Namun ada satu hal yang akan menjadi bekal utama dalam menempuh jalan-jalan tersebut, yaitu HARD WORK and GUTS, kerja keras dan ketekunan.

Ingat, jalan apapun yang kita ambil, masing-masing memiliki rintangan tersendiri, dan semua harus dihadapi. Dalam mengatasi rintangan-rintangan tersebut pasti kita akan berhadapan dengan kegagalan. Apabila kita stuck dalam kegagalan tersebut dan tidak mau melangkah maju lagi, maka tidak akan mungkin kita sampai kepada tujuan akhir jalan tersebut yang bernama kesuksesan. Sekali lagi, rintangan dan kegagalan itu pasti gan.

Pada kondisi inilah kita butuh sikap kerja keras dan ketekunan, yaitu dalam menghadapi rintangan plus kegagalan yang pasti itu gan. Bukankah batu yang keras pun lama-lama akan berlubang jika ditetesi air terus-menerus? Jangan menyerah gan! Teruslah melangkah! Pasti suatu saat kamu, kamu, dan kamu akan sampai kepada kesuksesan.

Satu lagi yang sepertinya harus saya kutip dari episode ini:: The road of becoming a Hokage is a brutal one. So of course, there is no shortcut. Viva Naruto!!! :D

Read more

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting