Senin, 15 Oktober 2012

Loneliness

0


"The loneliness, It’s something worse than getting scolded by parents."
"Kesepian itu jauh lebih buruk dari sekedar dimarahi orang tuamu."
(Sasuke, Naruto Episode 003)


Greetings folks. Ada satu hal yang tak terhindarkan dari kehidupan kita sebagai manusia, yaitu bahwa kita merupakan makhluk sosial yang tidak mampu hidup seorang diri. Anda pernah belajar sosiologi? Tentu anda pernah membaca ini, karena konsep manusia sebagai makhluk sosial tersebut adalah pintu pertama dalam memahami ilmu sosiologi.

We need each other, not only to survive, but also to live. Manusia saling membutuhkan satu sama lain bukan cuma karena mereka tidak bisa menyediakan segala kebutuhan jasmaninya sendiri, namun juga karena hanya bersama orang lain lah kita bisa benar-benar hidup. Kasih sayang, cinta, kekeluargaan, atau bahkan perasaan benci sekalipun tidak akan ada tanpa pihak kedua dan ketiga. Those are the things that make a live worth living.

Dengan kenyataan seperti ini, maka pasti susah membayangkan apa jadinya jika kita hidup dalam sepi dan kesendirian. Bagaimana tidak? Sedangkan kebanyakan dari kita selama ini senantiasa hidup di sekeliling orang lain.  Namun setidaknya kita bisa merasakannya lewat Sasuke ataupun Naruto. They completely understand what lonely is. Oleh karena itulah mereka begitu menghargai hubungan yang berhasil mereka bangun bersama orang lain.

Jadi kawan, sebelum kita lupa dan terlambat, mari kita jaga sekuat-kuatnya semua hubungan yang telah kita bangun dengan orang lain. Because loneliness is HELL.

Read more

Hard Work and Guts

0


"Banyak cara yang dikatakan dapat membawa kepada kesempurnaan, namun sebenarnya intinya hanya satu:: kerja keras dan ketekunan."
(Naruto Episode 2)


Kali ini Naruto lagi, siapa sangka tokoh fiksi yang seringkali dikritik karena bentuknya yang adiktif dan katanya telah membuat ribuan anak-anak (dan orang dewasa) membuang waktunya sia-sia di depan TV ini, dari sisi yang lain ternyata mampu menjadi guru kita. Ia mengajarkan tentang arti kehidupan, sikap pantang menyerah, tanggung jawab, pengorbanan, dan masih banyak lagi. Arigato Kishimoto-sensei, I really-really love Naruto after all. ^_^

Benar! Jalan menuju kesuksesan itu banyak, sangat banyak. Kita boleh mengambil jalan A, B, atau C, hingga Z. Semuanya bisa mengantarkan kepada kesuksesan. Namun ada satu hal yang akan menjadi bekal utama dalam menempuh jalan-jalan tersebut, yaitu HARD WORK and GUTS, kerja keras dan ketekunan.

Ingat, jalan apapun yang kita ambil, masing-masing memiliki rintangan tersendiri, dan semua harus dihadapi. Dalam mengatasi rintangan-rintangan tersebut pasti kita akan berhadapan dengan kegagalan. Apabila kita stuck dalam kegagalan tersebut dan tidak mau melangkah maju lagi, maka tidak akan mungkin kita sampai kepada tujuan akhir jalan tersebut yang bernama kesuksesan. Sekali lagi, rintangan dan kegagalan itu pasti gan.

Pada kondisi inilah kita butuh sikap kerja keras dan ketekunan, yaitu dalam menghadapi rintangan plus kegagalan yang pasti itu gan. Bukankah batu yang keras pun lama-lama akan berlubang jika ditetesi air terus-menerus? Jangan menyerah gan! Teruslah melangkah! Pasti suatu saat kamu, kamu, dan kamu akan sampai kepada kesuksesan.

Satu lagi yang sepertinya harus saya kutip dari episode ini:: The road of becoming a Hokage is a brutal one. So of course, there is no shortcut. Viva Naruto!!! :D

Read more

Will

0


"That is my weakest jutsu. But still, I will do it no matter what!"
"Ini adalah jurusku yang paling buruk, namun aku akan tetap melakukannya!"
(Naruto, Naruto Episode 1)


Hai sobat, WILL adalah salah satu unsur terpenting untuk meraih kesuksesan. Bagaimana mungkin kita sukses hanya dengan diam dan duduk termangu di dalam kamar mandi. Pada kondisi itulah kesadaran, tekad, semangat, mental baja, dan sikap pantang menyerah menjadi penting. Sebab, hal-hal itulah yang menjadi pendorong utama yang mampu mengalahkan monster kecil nan beringas yang bernama DIAM. WILL melahirkan aksi, dan aksi itulah yang akan mengantarkan kita kepada kesuksesan.

Well, diam memang berbahaya, tapi seringkali kenyataan itu tertutupi asumsi kita yang merasa bahwa melakukan aksi jauh lebih berbahaya. Kita pikir tindakan A akan menimbulkan resiko A dan tindakan B akan menimbulkan resiko B. Akhirnya kita pun lebih memilih diam dan lari dari resiko-resiko tersebut. Absurd...

Kata orang, melarikan diri itu g laki banget gan. ^_^

Tiap mawar memiliki bunga dan duri. Agar sukses mendapatkan bunganya, kita harus menghadapi durinya. Kadangkala kita akan tertusuk dan menarik tangan kita kembali, namun dengan begitu kita akan belajar untuk menghindari duri tersebut sehingga bisa mendapatkan bunganya dalam percobaan kedua atau ketiga. Tapi dengan diam, kita tidak akan mendapatkan apapun.

Kata orang lagi nih gan, lebih baik mati berjuang daripada hidup terkekang.

Saya kira Naruto sangat memahami ini. Dia tau bahwa dirinya sangat lemah dalam jurus Bunshin, dia tau bahwa dirinya mungkin tidak lulus karena kekurangannya ini, but he do it anyway. Barangkali berhasil, ia bisa lulus dari akademi, namun jika gagal ia masih bisa belajar dari kegagalan tersebut. Pada akhirnya ia berhasil menguasai jurus Bunshin tertinggi yang bernama Kage-Bunshin kan?

G diragukan lagi gan, I really LOVE Naruto. ;D

Read more

Sabtu, 18 Agustus 2012

Fun Studying

0


Prolog

“I’m lazy, I won’t attend the English class. It’s really really boring!!!”
“Oh man, it’s hard! I don’t understand. Why the heck is this part so difficult?”
“What? Math? No thanks, I’m sick of it, it drives me crazy.”


Every now and then, we hear those statements really often, even from our own mouth. Whenever we felt a lesson is really difficult to understand. Not only in Math lesson, but also in every lesson that round our brain like a hurricane and strike it as a thunderstorm. Actually the lesson is not as hard as we thought, but we cannot think smoothly because we are so pessimistic about it. There are some reason others that.

Here I am want to help you how to solve the problem and learn everything much faster than before. Although this article is just about studying, I am sure it can be used on another problem as well because all ways of studying are basically same. I do hope it will be useful for us.

Study Analysis

Actually, if we look closely to the problem above, we can understand the real reasons that cause it. Here are some of the funniest reasons I found:

1. Studying in the class is boring
Believe it or not, studying is in the second rank of “the most boring thing in this world” after waiting. It is because most of teachers in this world do not give their student some times for being active in the class. They only let the students listen to their speeches on the chairs and order them to write. That is really horrible. They do not realize that students feel bored and hope of crushing the class as soon as possible just to get out of that hell of boring.

2. Studying alone is even more boring
After being bored in the class, any student will feel desperate. I am pretty sure that actually from the bottom of their heart, they really want to study and be clever like the rest of their friends. So they will think that they should study alone in their homes. But studying alone is more boring than studying in the classroom because no one there to ask to when they need helps. It makes them more and more desperate. And finally, they will give up and stop like a very pity chick that separated from its parents.

3. Not doing anything is the most boring thing
If the students finally given up studying, they will feel even more bored of not doing anything. They will try to find another thing to do to spend their zero time whatever it is. Playing games, reading comics, browsing, watching TV, listening music, or the worst: sleeping. Maybe it is OK as long as what they do is a positive works. But what will happen if they do something else, I mean something negative, beating their friends, bullying, hanging out without any destination, wrecking the house, or even stealing. We should never let this happen forever and ever or some people are going to be hurt.

Problem Solving

If we take a good look of the reasons above, we can understand the main culprit of the problems: boring. As we can see, boring can mess up everything including our very own hobby. We may like football, but one day we will feel that football is boring and we will not like it anymore. So, how to make studying fun?

First thing first, we should know something fun, something that can make us feel happy. Secondly, combine that fun thing with studying. Example in learning English, we can study English through English-based comics, or English-based films, English-based games, or every fun thing we can mix with. It will result a very great effect in our mood, and whenever we feel in a good mood we can study happily even though studying is boring. Here is the formula I realize about it:

Boring Thing + Fun Thing = Fun Thing

So, basically all boring thing can be a fun thing if we mix it with another fun thing. In example, we can make waiting be more fun if we mix it with some fun mobile games and the waiting will bore no more. That is why I said that this article can be used not only in studying but also in another matter as well.

Conclusion

It has been years since we born in this world. We should realize that there are a lot of boring things in this world and they can destroy our happy life and we cannot escape of them. So the only thing we can do is confront them with full force we have and manipulate it for our advantage. Just remember the formula and I am sure everyone can do this and success.

Read more

Terima Kasih Pahlawanku

0


JASMERAH – Jangan melupakan sejarah *Soekarno*


Tempo hari seluruh lapisan masyarakat Indonesia bersuka cita merayakan hari kemerdekaannya, hari dimana negara yang dulunya dikuasai oleh negara sana dan sini akhirnya berhasil bebas dari cengkeraman penjajahan. Berkat perjuangan tanpa henti dari pahlawan-pahlawan yang dengan gigih bergerak demi kita, anak-cucunya.

“Jangan melupakan sejarah”, demikianlah salah satu nasehat yang ditinggalkan presiden pertama kita. Jika kita bawa kepada konteks kemerdekaan, maka nasehat ini bisa diartikan “jangan melupakan jasa para pahlawan”. Walaupun mereka mungkin tidak pernah minta diingat, tidak pernah minta dihargai, dan bahkan tidak pernah minta diberi gelar pahlawan. Namun apakah pantas jika kita, anak-cucunya, yang mendapatkan kemerdekaan karena jasa mereka, tidak mengingat mereka, tidak menghargai mereka, dan tidak mempahlawankan mereka? Cuma orang TOLOL, EGOIS, dan TAK BERKEMANUSIAAN yang melakukan hal tersebut.
*Ya Tuhan, lindungilah kami dari ketololan, keegoisan, ketidak berkemanusiaan, dan sifat jelek lainnya. Amin*

Lantas, bagaimana cara mengaplikasikan nasehat diatas? Apa cukup dengan mengingat saja? Menghargai saja? Atau memberi gelar pahlawan saja? Tentu tidak.

Banyak tulisan yang membahas tentang ini. Sebagian mengatakan bahwa caranya adalah dengan tidak menyia-nyiakan kemerdekaan ini, dan memaksimalkan segala sesuatu yang kita kerjakan saat ini. Bagi yang pelajar belajarlah semaksimal mungkin, agar ilmu pengetahuannya berguna bagi negara. Bagi tentara perkuatlah diri semaksimal mungkin, agar kekuatannya berguna bagi negara. Bagi ulama bimbinglah umatnya semaksimal mungkin, agar umat bimbingannya berguna bagi negara. DST.

Saran ini bagus, dan saya sangat sepakat dengan hal tersebut. Selain itu masih banyak pula pendapat lain tentang cara mengisi kemerdekaan hasil perjuangan para pahlawan ini, dan saya pun punya opini sendiri.

Bagi saya, menghargai pahlawan pada masa kemerdekaan adalah dengan menghargai pahlawan-pahlawan saya sekarang. Saya punya banyak pahlawan pribadi, ibu saya, ayah saya, adik-adik saya, sahabat-sabahat saya, guru-guru, sayasenior-senior saya, dan semuanya yang berperan besar dalam mengembangkan dan membimbing saya, semua adalah pahlawan.

Ibu mengajarkan saya untuk sabar dalam setiap cobaan, ayah mengajarkan saya untuk kuat menghadapi segalanya, adik saya adalah pendorong untuk berlari lebih cepat, sahabat saya selalu menemani dalam keadaan susah dan senang saya, para guru adalah mereka yang selalu bersabar dan berbaik hati mewariskan ilmu kepada saya, senior adalah pihak yang mengarahkan saya ketika saya masih bego. Semua adalah pahlawan.

Jika saya berhasil di mata pahlawan yang ada di hadapan saya sekarang, saya pasti bisa berhasil di mata mereka yang ada di masa lalu. Sebaliknya jika di mata pahlawan masa kini saja saya gagal, mengecewakan, dan membuat malu mereka, apalagi bagi pahlawan di masa lalu.
*Ya Tuhan, bantulah kami untuk menjadi pribadi yang membanggakan bagi para pahlawan kami*

Ini menurut saya, apa anda sependapat dengan saya? Atau punya pendapat lain? Silahkan.
*DIRGAHAYU INDONESIA*

Read more

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting