Kata Rosul waktu adalah pedang, kata orang barat waktu adalah uang, kata orang aneh waktu adalah jam. Well.. namanya juga orang aneh jadi wajarlah. :P
Apapun pengertian waktu yang anda yakini, saya rasa secara umum kita semua sepakat bahwa pada dasarnya waktu bagi manusia tak lebih dari sebuah batas, batasan antara hidup dan mati. Siapa yang masih punya waktu berarti dia masih hidup dan siapa yang waktunya sudah habis berarti ia telah mati. Memang simpel, tapi begitulah hubungan utama antara waktu dan manusia. Adapun waktu yang berjalan sesudah seseorang mati itu sejatinya tidak berguna lagi baginya, karena oleh Tuhan dia akan ditempatkan di tempat dimana waktu tidak berlaku lagi; akherat.
Ada sebuah hak istimewa yang dimiliki oleh waktu, yaitu bahwa waktu selalu benar, waktu tidak pernah salah, dan kebenaran waktu tidak akan pernah bisa diganggu oleh kebenaran apapun. Jika waktu mengatakan bahwa saya mati hari ini juga, maka matilah saya. Jika waktu mengatakan saya masih hidup hari ini, maka hiduplah saya. Hanya saja kita tidak tahu kapan waktu kematian itu tiba.
Contoh yang lebih kongkrit misalnya orang yang sakit parah -sebagaimana romdhon misalnya, yang tidak memiliki organ hati untuk menyaring racun dalam tubuhnya- dan seharusnya mati menurut teori kebenaran ilmiah maupun kedokteran, akan terus hidup jika waktu berkata demikian. Sebaliknya, walaupun saya sehat -hidup tanpa ada penyakit apapun- dan menurut kebenaran ilmiah maupun teori kedokteran tidak mungkin mati, saya pasti akan mati jika waktu berkata demikian.
Namun ada satu pengecualian, hanya satu, yaitu jika jam tangan dan kalender anda salah atau tidak cocok dengan jam dan tanggal seharusnya, maka berarti waktu anda salah, hehehe. Oleh karena itu sobat, merupakan sebuah keharusan bagi kita untuk menghargai waktu. Siapa tahu dengan menghargai waktu tersebut, dia akan berbaik hati kepada kita dan memperpanjang masa hidup kita, siapa tahu..
Saya memiliki sebuah cerita menarik mengenai menghargai waktu ini. Setiap hari di ruang perkuliahan, saya dan sahabat-sahabat lain seringkali berdebat mengenai materi yang disampaikan oleh dosen maupun sahabat yang kena giliran presentasi. Kadang-kadang perdebatan itu memakan waktu yang lama, bahkan sering melampaui batas waktu dan jadwal yang ditentukan sehingga membuat kelas yang jadwal kuliahnya setelah kami menjadi terlambat. Sungguh kasihan mereka, terdzolimi dan terpotong waktu belajarnya hanya karena debat kusir kami yang tidak berujung. Setelah sekian lama merenungi hal ini, saya pun sadar. Seharusnya jika waktu habis kami pun wajib berhenti berdebat.
Oleh karena itu sobat, apabila waktu kuliah anda sudah habis BERHENTI BICARA, BERHENTI BERDEBAT, BERHENTI BERTANYA. Hargai waktu anda, hargai waktu sahabat-sahabat yang jadwal kuliahnya setelah anda. Persetan dengan kebenaran ilmiah yang anda cari, persetan dengan idealisme kebenaran yang anda anut, dan persetan dengan diri anda sendiri. Ketahuilah, bahwa kebenaran ilmiah dan idealisme kebenaran atau bahkan diri anda sendiri tidak akan bisa membenarkan dari kesalahan anda melawan kebenaran preogratif waktu, yang dalam hal ini adalah jadwal kuliah.
Ketahuilah, bahwa ketika anda melampaui jadwal ini, anda telah dzolim kepada sahabat-sahabat yang jadwal kuliahnya setelah anda. Lalu jika mereka balas dendam kepada kelas setelahnya, maka dosa kedzoliman anda akan menjadi dosa sistemik yang berlanjut hingga jadwal perkuliahan di hari tersebut berakhir. Bayangkan betapa banyaknya dosa yang anda lakukan pada hari itu. Wallahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar